Jumat, 06 Mei 2011

yang ini punya mama part 2

Kedua tangan mama lalu memegangi kepalaku dan melepaskanku dari dadanya
yang sedang kujilati serta memandangku dengan mata sayu.
"Gimana... sayang, enak enggak?", tanyanya.
"Ya enak dong maaaah... tapiii...", jawabku di telinganya tanpa berani meneruskan.
"Tapi... kenapa Maaas?", tanya mama pura2 enggak mengerti kata-kataku tadi.
"Boo.. leh ya maaaah dimasukin?", jawabku agak gugup didekat telinganya lagi.
Belum sampai kata-kata yang aku ucapkan itu selesai, terasa ibu telah berusaha
merenggangkan ke dua kakinya pelan2 lebih lebar lagi dan kulihat ibu tidak
berusaha menjawab, tapi malah terus menutup matanya.
Dengan tanpa melihat, karena aku sibuk menjilati telinga dan leher mama dan
kedua tangan mama hanya dipelukannya di punggungku, kutekan pantatku sedikit
dan mama lalu menggeser pantatnya sedikit saat penisku sudah menempel di
memeknya, sepertinya mama yang memang sudah lebih berpengalaman, sedang
berusaha menempatkan lobang memeknya agar penisku mudah memasukinya.
Ketika mama sudah tidak menggerakkan tubuhnya lagi, pelan2 kutekan penisku ke
memek mama, tetapi sepertinya kepala penisku terganjal dan tidak mudah masuk
atau mungkin salah tempat, walau aku tahu memek ibu sudah basah sekali dari
tadi.
Tetapi ketika kuperhatikan wajah mama yang lagi merem itu, sepertinya mama agak
menyeringai, mungkin sedang menahan rasa sakit sewaktu penisku kutekan ke
memeknya...
"Peel.. laaan.. pelaaan sayyy...aang, saaa...kiiitt, mama sudah lama enggak pernah
lagi", kudengar bisik mama didekat telingaku. Karena kasihan mendengar suara
mama yang kesakitan, segera saja kuangkat pelan2 penisku tetapi tangan mama
yang dari tadi ada di punggungku sepertinya berusaha menahannya.
"Nggggak aaapppaa aapa Maaas", terdengar bisik mama lagi. Aku nggak menjawab
apa2, tetapi kemudian terasa tangan mama sepertinya menekan pantatku, mungkin
menyuruhku untuk mencoba memasukan penisku, lalu kutusukkan lagi saja penisku
pelan2 ke memek mama dan "..ssssrreeeeeeeet", terasa kepala penisku seperti
menguak sesuatu yang tadinya tertutup rapat dan langsung saja kuhentikan tusukan
penisku ke memek mama, karena terlihat mama menyeringai menahan sakit dan
terdengar lagi mama merintih.
"Aduuuuhh... maaaaas...", sambil kedua tangannya menahan punggungku sedikit
dan kembali tekanan pantatku kebawah segera kuhentikan. Aku jadi kasihan melihat
wajah mama selalu menyeringai seperti kesakitan.
Tetapi beberapa saat kemudian,
"Teken lagi mas, tapi pelan pelan ya...", sambil kedua tangan mama menekan
pantatku pelan-pelan, langsung saja aku mengikuti tekanan tangan dipantatku
menekan pelan2 dan tiba2 "..sssrrrrreeett... bleesss...", terasa kepala penisku
masuk ke memek mama.
"...Maaaaasss!..", teriak mama pelan bersamaan dengan masuknya kepala penisku.
"Sudah maaass..suuuuukk... saaa... yaang...", lanjutnya sambil melepas nafas
panjang tapi tangan mama malah menahan tekanan pantatku.
Aku diamkan sebentar pergerakan penisku sambil menunggu reaksi mama, tetapi
dalam keadaan diam seperti ini, aku merasa penisku sedang terhisap kuat di dalam
memek mama dan tanpa kusadari terucap dari mulutku,
"..Maaah... maaah... terr... uuusss... Maaah e...naaaaak.'
Saking enaknya, aku sudah nggak memperhatikan tangan atau wajah mama lagi,
lalu kegerakkan pantatku naik turun pelan2 dan mamapun mengimbanginya dengan
mengerakkan pantatnya seperti berputar-putar.
"Maaasss.. terus... maaas.. enaaakk... aduuuhhh... enak Mas...", kudengar
kata-kata mama terbata-bata dan kubungkam bibir mama dengan mulutku sambil lidahku kuputar didalam mulutnya, serta kedua tanganku kucengkeram kuat diwajah
mama..
Sedang kan kedua tangan mama masih tetap di posisi pantatku dan menekan
pantatku apabila pantatku lagi naik. Goyangan dan gerakan aku dan mama semakin
cepat dan kudengar bunyi
"Crreeettt... creeettt.. creeetttt."
Secara teratur sesuai dengan gerakan naik-turunnya pantatku serta bunyi suara
mama, "Hhhmmm... aaahhhh... aaahhh...", yang nggak keluar karena bibirnya
tertutup bibirku.
Tiba2 saja mama menghentikan gerakan tubuhnya dan mengatakan, "berhenti
sebenar sayang".
"Kenapa Ma?"
"Maasss, tolong cabut punyamu dulu, mama mau mengelap punya mama supaya
agak kering sedikit, biar kita sama sama enak nantinya", katanya.
Bener juga kata Mama, kataku dalam hati, tadi memek Mama terasa sangat basah
sekali. Lalu pelan2 kontolku kucabut keluar dari Memek Mama dan kuambil handuk
kecil yang ada di tempat tidur sambil kukatakan, "Maaam, biar aku saja deh yang
ngelap..boleeeh kan Maaam?"
"Terserah kamu deh Maasss", jawab Mama pendek sambil membuka kedua kakinya
lebar2 dan aku merangkak mendekati memek Mama dan setelah dekat dengan
memek Mama, lalu kukatakan, "Aku bersihkan sekarang ya maaaaa?", dan kudengar
Mama hanya menjawab pendek.
"Boleh sayaaang". Lalu kupegang dan kubuka bibir memek Mama dan kutundukkan
kepalaku ke memeknya lalu kujilat-jilat itil dan belahan memek mama dan pantat
Mama tergelinjang keras mungkin karena kaget sambil berseru, "Maaas... kamu...
nakal yaaaaa!".
Tanpa menjawab, aku teruskan isapan dan jilatan di semua bagian memek Mama
dan membuat Mama menggerak-gerakkan terus pantatnya dan kedua tangannya
kembali menekan kepalaku. Beberapa saat kemudian, terasa kepalaku seperti ditarik
Mama sambil berkata, "Maas... sudaaaah sayaaaaang. Mama nggak tahaaan. Kalau
kamu gituin terus. Sini... yaaaang".
Lalu kuikuti tarikan tangan Mama dan aku langsung naik diatas badan Mama dan
setelah itu kudengar mama seperti berbisik di telingaku, "Mas, masukin lagi...
punyamu... sayaaang... Mama sudah ngak tahan... ya aang", dan tanpa
membuang-buang waktu, kuangkat kedua kaki Mami dan kutaruh diatas pundakku
sambil ingin mempraktekkan seperti apa yang kulihat di blue film yang sering
kulihat dan sambil kupegang batang kontolku, kuarahkan ke memek Mama yang
bibirnya terbuka lebar lalu kutusukkan pelan2, sedangkan mama dengan menutup
matanya seperti pasrah saja dengan apa yang kuperbuat.
Karena memek Mama masih tetap basah dan apalagi baru kujilat dan kuisap-isap,
membuat memek mama semakin basah sehingga sodokan kontolku dapat dengan
mudah memasuki lobang memek Mama.
Mama mulai meggerakkan pantatnya naik turun mengikuti gerakan kontolku yang
keluar masuk memeknya.
"Mas, terus teken yang kuat", desah mama dan tanpa perintah kedua kalinya,
akupun menggenjot memeknya lebih kuat sehingga terdengar bunyi "crroooooot...
croooott", mungkin akibat memek mamaku yang sudah basah sekali.
"Ayyooo maaasss", serunya lagi dengan nafasnya yang sudah tersengal sengal.
"Maas... turunkan kaki mama", mintanya dan sambil kontolku masih kusodok
sodokkan kedalam memek mama, satu persatu kakinya kuturunkan dari bahuku dan
akupun sudah menempel tubuh mama serta mama mulai menciumi seluruh wajahku
sampai basah semua...
Nggak lama kemudian gerakan pantat mama yang berputar itu semakin cepat dan
kedua tangannya mencengkeram kuat2 di pantatku dan... tiba-tiba mama melepas
ciumanku serta berkata tersendat-sendat agak keras ".. Maaaaassss... mama..
haam.. piirr.. maaaas... aa... yyoooo ..maass.. cepppaaaat..'
Moment ini nggak kusia-siakan, karena aku sudah nggak kuat menahan desakan
pejuku yang akan keluar. "Ayyooo maaaah... Aduuuh... maaah...", sambil kutekan
kontolku kuat2 kedalam memek mama dan kurasakan cengkeraman kuat kedua
tangan mama di pantatku makin keras dan agak sakit seakan ada kukunya yang
menusuk pantatku.

Kuperhatikan mama dengan nafas yang masih ter-engah2 terdiam lemas seperti
tanpa tenaga dan kedua tangannya walau terkulai tapi masih dalam posisi
memelukku, sedangkan posisiku yang masih diatas tubuh mama dengan kontolku
masih menancap semuanya didalam memeknya.
Karena mama hanya diam saja tapi nafasnya mulai agar teratur, aku berpikir mama
mau istirahat atau langsung tidur, lalu kuangkat pantatku pelan2 untuk mencabut
kontolku yang masih ada di dalam memek mama, eeehh... nggak tahunya mama
dengan kedua tangannya yang masih tetap di punggungku dan memiringkan
badannya sehingga aku tergeletak disampingnya lalu dengan matanya masih
terpejam dia berguman pelan, "Maaas... biarkan.. Mas. Biarkan punyamu itu
didalam sebentar. Rasanya enak... ada yang mengganjel didalam...", sambil
mencium bibirku mesra sekali dan kami terus ketiduran sambil berpelukan.
Entah berapa lama aku sudah tertidur dan akhirnya aku terbangun karena aku
merasakan ada sesuatu yang menghisap-hisap kontolku. Ketika kulihat jam diding,
kulihat sudah jam 5 pagi dan kulihat pula mamaku sudah berada di bagian bawah
lagi asyik mengulum dan mengocok ngocok kontolku. Aku pura2 masih tidur sambil
menikmati kuluman mulut mama di kontolku. Mama mengulum kontolku dan
memainkan dengan lidahnya, aku terasa geli.
Sambil mengulum, terasa kelembutan jari jemari mama mengusap dan membelai
batang kontolku. Diusap dan diurutnya keatas dan kebawah. Terasa mau tercabut
batang kontolku diperlakukan seperti itu. Aku hanya mendesis geli sambil
mendongakkan kepala menahan nikmat yang luar biasa.
Setelah itu, giliran pangkal paha kananku diselusurinya. Lidah mama
mengusap-usap pangkal pahaku, terus menyusur ke paha dan terus naik lagi ke
buah zakar, ke batang kontolku, ke kepala kontolku, enuaaaknyaa.
Tetapi lama lama tidak tahan juga sehingga mau tak mau pantanku pun mulai
kugerakkan naik turun dan yang membuat mama nengok kearahku dan melepas
kuluman di kontolku tapi tetap masih memeganginya.
"Sudah bangun saayaaang.", katanya dengan suara lembut.
"Terus maaah, enaaaaakk", kataku dan kembali mamaku mengulum kontolku
sehingga terlihat kontolku keluar masuk mulut mama. Setelah beberapa lama
kontolku dikulum dan mengurut batang kontolku, tiba-tiba saja mama melepas
kontolku. Kini, lidah mama sudah naik menyusuri perutku, menjilat-jilat pusarku,
terus naik lagi ke dada kanan, melumuri puting susu kananku dengan air liur yang
hangat, lalu ke leher, dan akhirnya ke mulutku.
Lidah mama ketika memasuki mulutku, kugigit sedikit dengan gemas... Tiba-tiba,
aduuhhhh... aku merasa batang kemaluanku memasuki jepitan daging hangat,
kenyal dan berlendir.... memek mama. Rupanya saat mulutku asyik menikmati
lidahnya, mama menyodokkan vaginanya ke kontolku yang memang sudah tegang
sekali. Tanpa mengeluarkan lidahnya dari mulutku, mama mulai menekan pantatnya
ke bawah. "Blesssss...", kontolku menerobos masuk kedalam memek mama. Hangat
rasanya.
Mama terus melakukan gerakan memompa.
Aduhhhhh batang kontolku merasakan elusan dan remasan dinding vagina mama...
Akupun menggelepar sehingga lidah mama keluar dari mulutku. Tapi lidah mama
terus mengejar mulutku sehingga bisa kembali masuk ke dalam mulutku.
Sementara pantatnya tetap memompa dan terdengar bunyia "crooot... croott..."
"Aduhhhh... enaaaknya", seruku tanpa sadar.
"Enaaak sayaaaaang?", tanya mama.
"Terruuss maaaaah, enak sekali..."
Tiba-tiba saja mama melepaskan mulutnya dari mulutku. Lalu tangan mama
diletakkan dan bertumpu di dadaku, serta mulai naik turun memompa dan
memutar-mutar pantatnya.
"Serrrr... serrr..."
Batang kontolku pun serasa ikut terputar seirama dengan putaran pantat mama.
"Addduuuuuuhhhh, maaaaah, aku nggak tahaannn nih..." ,desisku.
Mama kelihatannya tidak ambil pusing dengan rintihanku, dia tetap memutar,
memompa, memutar, memompa pantatnya, tapi nafasnya pun sudah begitu cepat.
Tetek mama yang ada dihadapanku pun juga ikut tergoyang-goyang seirama
dengan gerakkan tubuhnya dan kuremas remas keduanya dengan tanganku.
Sekitar beberapa menit aku terombang-ambing dalam kenikmatan yang luar biasa, sampai akhirnya ketika ibu mulai mengubah posisi dengan membalik tubuhku
sehingga aku sekarang sudah berada diatas tubuh mama dan nafas mama
kuperhatikan sudah begitu cepat.
"Maaaas... ceeepaaaat, teken yang kuat maaass", perintahnya sambil memeluk
punggungku erat-erat serta menggerakkan pinggulnya naik turun dengan cepat
sehingga membuat kontolku terasa sedikit ngilu.
"Cepaaaat Maaas", serunya lagi dengan nada suara yang cukup keras seraya
tangannya mendekap punggungku kuat-kuat. Mungkin mama sudah mendekati
orgasmenya barangkali, padahal akupun sudah hampir tidak kuat menahan air
maniku agar tidak keluar.
"Ini maaaah. Ini tahan yaaa maaah...", sahutku seraya kugenjot memek mama
kuat2 beberapa kali.
"Ter..rrruss..saaayang terruuuus", katanya lagi dengan gerakan pinggulnya semakin
liar saja.
"Maaah...maaaaaaah. Aku gak tahan lagiiiiiii", teriakku kuat-kuat kutekan kontolku
lebih kuat lagi kedalam memek mama dan "crreeeeet...", air maniku akhirnya jebol
dan menyemprot kuat kedalam memek mama dan mungkin setelah menerima
semprotan air maniku akhirnya mama pun berteriak, "Maaaaassss, mama
juuuugaaaaaaaa", teriaknya sambil merangkulkan kedua kakinya kuat2
dipunggungku dan cengkeraman tangannya pun membuat punggungku terasa sakit.
Akupun akhirnya menjatuhkan tubuh ku disamping mama dan sama2 terengah
engah kecapaian.
Setelah nafas kami mulai teratur, sambil memelukku mama berkata serasa berbisik
dekat telingaku.
"Enaaak.. maaaaaasss?"
"Enak sekali maaaah.".
"Mas, jangan sampai ada yang tahu soal ini yaaaa? Kamu kan bisa jaga rahasia kita
ya", kata mama.
"Iya maaah".
"Dan satu lagi...", kata mama sambil memandangku tajam.
"Apa itu Maaah?"
"Yang ini punya mama. Jangan kamu kasihkan ke orang lain ya?", katanya seraya
mencengkeram kontolku yang lagi tidur kecapean dan mengelus elusnya.
"Janji ya.. saaaayang?", tambahnya lagi.
"Asal ini semua juga buat saya ya Maaah.", sahutku sambil kuremas memek mama
dan kueluskan jariku dibelahan memek mama yang masih terasa basah oleh air
maniku.
Akhirnya kami tertawa berbarengan dan tiba2 saja ada ketukan di pintu kamar,
"Buuuu... sudah siang!". Rupanya ketukan dari pembantu karena saat itu sudah jam
9.00 pagi.
Setelah itu, mama selalu tidak pernah absen mengunjungiku di Bandung atau kalau
mama berhalangan, maka akulah yang datang ke Jakarta.

Tamat

1 komentar: